Catatan Pinggir

Jumat, 28 Mei 2010

3 Tegas, 2 Ngambang


 Jawaban para Cagub Kalsel saat Ditanya
soal Kesediaan Mundur Jika Terbukti Korupsi

BANJARMASIN, MK – Seru. Itulah yang terlihat saat Debat Cagub dan Cawagub Kalsel putaran terakhir yang dilaksanakan di Grand Restaurant, Banjarmasin, Jumat (28/5)  tadi malam. Terutama ketika moderator Indra Maulana bertanya tentang kesiapan para kandidat untuk mengundurkan diri jika terbukti korupsi.
’’Jika nanti Anda terpilih, namun belakangan terbukti melakukan korupsi, apakah Anda siap mundur dari jabatan,’’ tanya Indra kepada lima pasangan Cagub-Cawagub. Mendengar pertanyaan Indra, para kandidat sontak kaget. Sebab, mereka tidak menyangka akan mendapat pertanyaan setajam itu.
Zairullah Azhar –Habib Aboe Bakar Al Habsyi (ZA) yang mendapat giliran pertama tidak sempat menjawab, karena terlalu panjang memaparkan kalimat pembuka. Alhasil, dia tidak memberikan ketegasan atas pertanyaan tersebut. Begitu juga dengan pasangan Sjachrani Mataja dan Gusti Farid Hasan Aman (SAFA). Mereka dalam jawabannya hanya menegaskan komitmennya apabila terpilih akan menjalankan pemerintahan dengan bersih. Sama dengan ZA, pasangan SAFA juga tidak tegas menjawab bersedia mundur atau tidak jika terbukti korupsi.
Sedangkan kandidat-kandidat lainnya, seperti pasangan Khairil Wahyuni-Alwi Sahlan (Khawal), Rudy Ariffin-Rudy Resnawan (Dua Rudy), serta HM Rosehan NB-Saiful Rasyid (Rossa) dengan lugas menyatakan siap mengundurkan diri apabila terbukti melakukan korupsi. “Apabila seseorang mencalonkan diri menjadi kepala daerah dan ia terpilih, namun dalam masa jabatannya terbukti didepan hukum melakukan korupsi maka ia harus siap mengundurkan diri,” ujar Rudy Ariffin.
Hal senada juga diungkapkan cagub Rosehan NB. Politisi PKB kubu Gus Dur itu memilih menjawab sambil bercanda. "Kami tidak akan korupsi dan siap mundur. Gitu aja kok repot," cetusnya yang disambut gelak tawa penonton debat. Cagub Khairil Wahyuni juga menegaskan bahwa dia tidak akan korupsi apabila terpilih sebagai gubernur. Meski begitu, Khairil menyatakan dirinya dan pasangannya Alwi Sahlan juga siap mundur apabila terbukti melakukan korupsi. ’’Kami berkomitmen tidak akan korupsi. Namun, jika ada yang korupsi, kami siap mundur,’’ tegas Khairil yang menyatakan hanya ingin memimpin Kalsel selama satu periode saja.
Selain soal komitmen mengundurkan diri apabila korupsi, para kandidat juga saling serang tentang visi dan misinya.  Bahkan, mereka juga sama-sama mengklaim keberhasilan dalam memimpin daerahnya. Sebut saja Zairullah Azhar yang bertanya kepada Rosehan mengenai kemiskinan yang merupakan takdir dan masih tingginya kemiskinan di Kalsel.
“Karena Anda menanyakannya kepada saya dan saya masih menjabat sebagai Wagub Kalsel, maka saya katakan itulah kekurangan kami (bersama Gubernur Rudy Ariffin, Red) dan akan saya perbaiki jika terpilih menjadi Gubernur Kalsel periode 2010-2015,” ucap Rosehan disambut tepuk tangan pendukung Rossa. Selain itu, pasangan SAFA juga mempertanyakan perihal masih rendahnya tingkat Indek Pembangunan Manusia (IPM) masyarakat Kalsel yang masih rendah kepada Dua Rudy.
“Masalah IPM bukan hanya menjadi persoalan provinsi, namun IPM berdasarkan sumbangan dari kabupaten/kota yang ada di provinsi tersebut. Karenanya, kabupaten/kota harus bersinergi dengan provinsi untuk bersama-sama meningkatkan IPM,” tutur Rudy Ariifin.
Selain saling serang antar kandidat, acara debat yang mengambil tema otonomi daerah dan reformasi birokrasi ini, juga diramaikan dengan adanya perang yel antar pendukung masing-masing kandidat saat memasuki masa jeda. Dalam kesempatan ini, juga terdapat kejadian yang menggelikan, dimana saat jeda dan masih berada di atas panggung, HM Rosehan NB mengajak Rudy Ariffin untuk berfoto bersama. (andi oktaviani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar