Catatan Pinggir

Senin, 07 Juni 2010

Jutaan Hektar Hutan Hilang

BANJARMASIN – Kondisi lingkungan di Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami kerusakan yang makin memburuk, sebagai dampak intensifnya pemanfaatan sumber daya alam (SDA).
Hal itu, kata Gubernur Rudy Ariffin, disebabkan pemanfaatan SDA oleh pemegang hak pengusahaan hutan secara besar-besaran sebagai sumber pendapatan devisa negara. “Kita telah kehilangan berjuta-juta hektar hutan. Hutan berubah menjadi tanah gundul dan kritis,” papar Rudy dalam pidatonya di upacara peringatan Hari Lingkungan Hidup se Dunia di halaman gubernuran, kemarin.
Saat ini, paparnya, tercatat tidak kurang 46 perkebunan perusahaan besar, 41 tambang besar batubara yang mengantongi izin PKP2B (perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara), serta 363 KP (kuasa pertambangan) yang beroperasi di Kalsel.
Menurut Rudy, hilangnya hutan telah merusak tatanan ekosistem, dan menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim, menurunnya fungsi hidrologi, dan kesuburan tanah. “Bukan itu saja, munculnya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan hingga perubahan iklim yang tidak menentu,” sebutnya.
Semua itu, lanjut Rudy, tidak hanya akibat proses alam, tetapi juga akibat tangan manusia yang tidak memperhatikan aspek lingkungan. “Sebab, tidak memperhatikan hukum, dan melanggar aturan,” katanya.
Untuk itu, kata Rudy, hendaknya semua pihak atau sektor menjaga keseimbangan lingkungan secara konsisten. “Saya menegaskan untuk lima tahun mendatang pencemaran dan kerusakan lingkungan supaya dapat ditangani segera oleh semua sektor,” tandas Rudy di hadapan peserta upacara tersebut.
Selain itu, Rudy menghendaki, penanaman kesadaran lingkungan sejak dini harus segera dilakukan, dan koordinasi pelestarian lingkungan, serta perubahan regulasi terkait lingkungan khususnya masalah tata ruang.(farid) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar