Catatan Pinggir

Senin, 07 Juni 2010

Pemeriksaan Observasi Diperpanjang

Pembunuh Ibu Kandung Bungkam

BANJARMASIN - Masih ingat dengan M Dika Permana (18), pemuda yang tega membunuh ibu kandungnya?
Hingga kini Dika yang menjalani pemeriksaan observasi di RSJ Sambang Lihum belum bisa menjawab pertanyaan penyidik maupun tim dokter.
Seperti diketahui, sejak Sabtu (22/5) lalu, Dika dititipkan ke RS Sambang Lihum untuk menjalani pemeriksaan observasi. Semula, Dika akan menjalani pemeriksaan selama 2 pekan, dan akan kembali ke Mapolda Kalsel Senin (7/6) kemarin. Namun, pemeriksaan observasi Dika akan diperpanjang selama 2 pekan lagi.
Direktur RSJ Sambang Lihum dr Asyikin Sp.KJ menjelaskan, pihaknya sudah melayangkan surat kepada penyidik Reskrim Polda Kalsel perihal perpanjangan itu.
Dijelaskan Asyikin, masih banyak yang belum selesai dalam pemeriksaan Dika. Sebab, lanjutnya, pemeriksaan seperti ini tidak bisa instan dan harus bertahap. “Pemeriksaan seperti ini harus pelan-pelan, tidak bisa langsung,” kata Asyikin.
Bagaimana kondisi Dika saat menjalani pemeriksaan? Kasat I Krimum Dit Reskrim Polda Kalsel AKBP Helfi Assegaf membeberkan, dua kali diberikan soal tes psikologi, namun Dika selalu menolak sehingga pemeriksaan kejiwaan sedikit terhambat.
Menurut Helfi, meski Dika menjalani masa observasi di rumah sakit penyidikan dan berkas Dika tetap berjalan. Artinya, kasus Dika tetap berlanjut. Jika pun nanti ada hasil dari rumah sakit itu akan menjadi pertimbangan dari hakim di pengadilan nanti. “Penyidikan terus berjalan, tidak harus menunggu selesai observasi dulu. Hasil pemeriksaan observasi itu nantinya akan di jadikan pertimbangan di pengadilan,” ucap Helfi.
Dijelaskan Helfi, 3 teman sekolah Dika sudah dipanggil sebagai saksi. Dari keterangan mereka, Dika orangnya memang pendiam dan sering senyum-senyum sendiri. “Menurut keterangan saksi Dika orangnya tertutup dan sering ketawa sendiri,” tandasnya.
Dari informasi terhimpun, Dika kerap berprilaku aneh pasca pembunuhan terhadap ibu kandungnya Ny Darmatasia (37) di rumah mereka kawasan Jln Kenanga RT 01 RW 01 Guntung Payung, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru.
Contohnya, jika dia mengingat melakukan pembunuhan terhadap ibunya itu, maka timbul perasaan ingin membunuh kembali. Itu terbukti, ketika dia berada di tahanan Mapolda Kalsel sempat hendak melakukan pembunuhan terhadap kawan satu selnya.
Tidak hanya itu, sang ayah Bripka Agung Wibowo dua kali hendak dibunuhnya dengan cara mencekik leher. Peristiwa itu terjadi di rumah sakit saat sang ayah membesuknya dan bertanya kenapa dia membunuh ibunya.(aris)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar